Gambar : Tim Peneliti dari Jurusan Teknik Sipil dalam meninjau beberapa lokasi wisata di Desa Sukoharjo
Tim penelitian Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang melaksanakan penelitian terkait kajian studi potensi wisata Desa Sukoharjo, Kec. Bandung Kab. Tulungagung. Tim peneliti yang bekerja dengan pemerintah desa setempat berusaha untuk mengkaji apakah Desa Sukoharjo layak untuk dijadikan Desa Wisata. Tim Peneliti terdiri dari beberapa dosen dari Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang, yaitu Dr. Drs. Burhamtoro, ST., MT sebagai ketua, Nain Dhaniarti Raharjo, S.ST.,MT dan Bobby Asukmajaya R, S.ST.,MT sebagai anggota. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan membuat kajian awal untuk mengumpulkan data yang akan dijadikan sumber pengisian untuk membuat kuisioner. Pelaksanaan kajian awal dilaksanakan secara langsung dengan berinteraksi dengan pemerintah daerah setempat dan juga beberapa perwakilan masyarakat.
Gambar : Diskusi antara Tim Peneliti dan Pemerintah Setempat di Pendopo Desa Sukoharjo
Dalam diskusi yang dilakukan didapatkan beberapa potensi wisata yang dapat dijadikan andalan wisata Desa Sukoharjo yaitu Jembatan Desa Sukoharjo sebagai salah satu jembatan tua dibangun sejak 1974, beberapa bangunan lama dengan arsitektur joglo dan limasan, sumber ece serta beberapa sumber air yang memiliki debit air yang cukup besar, bukit nguri yang didalamnya menyimpan banyak fasilitas seperti arena downhill dan bersepeda santai. Selain itu terdapat fasilitas umum yang dapat dimanfaatkan wisatawan seperti sarana ibadah, sarana kesehatan, pasar dan sarana umum lainnya. Setelah mendapat beberapa data peneliti berusaha untuk membuat kuisioner yang nantinya dibagikan kepada wisatawan, calon wisatawan, warga sekitar dan beberapa wisatawan yang telah berkunjung di Desa Sukoharjo.
Gambar : Sosialisasi pelaksanaan studi potensi wisata Desa Sukoharjo dan pemberian dokumen kesepakatan kerjasama antara Desa Sukoharjo dan Politeknik Negeri Malang
Proses sosialisasi terkait potensi wisata dan pembagian kuisioner dilaksanakan secara langsung di Balai Desa Sukoharjo, dan menggunakan kuisioner yang dapat diisi secara otomatis dengan gawai masing – masing wisatawan, proses pelaksanaan pemberian kuisioner dan pengolahan dilaksanakan selama 3 bulan.
Hasil pengolahan data penelitian yang telah dilaksanakan dibagi menjadi 4 indikator yaitu daya tarik wisata yang terdiri dari keunikan sumber daya alam, kegiatan wisata yang dapat dinikmati dan hal – hal yang berkaitan tentang kenyamanan wisata, aksesibilitas yang terkait dengan kondisi jalan, jarak dari kota, tipe jalan dan waktu tempuh, akomodasi yang didalamnya menggambarkan tentang ketersediaan penginapan dan yang terakhir adalah sarana prasarana yang terkait tentang fasilitas umum yang terdapat di Desa Sukoharjo. Suatu daerah layak untuk dijadikan desa wisata jika nilai presentase kelayakannya diatas 66%, hasilnya menunjukkan jika Desa Sukoharjo layak untuk dijadikan Desa Wisata dimana dari sekitar 112 responden yang mengisi kuisioner didapatkan hasil dari segi daya tarik wisata nilai presentase kelayakannya adalah 85%, sementara dari aksesibilitas adaah 79%, dari segi akomodasi adalah 71% dan dari segi sarana prasaranan 71%. Tentunya walaupun sudah dianggap layak namun perlu adanya peningkatan atau perbaikan yang massif terutama dari segi akomodasi dan sarana prasarana yang dirasa masih kurang.
