Ketersediaan air bersih menjadi salah satu prasarana dasar yang harus dipenuhi sekolah dalam kaitannya dengan fasilitasi sanitasi,kamar mandi/ toilet, dapur dan area cuci. Hal ini tercantum dalam NSPK (Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria) Pedoman Prasarana Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam pengisian Dapodik 2021 juga ditambahkan komponen sanitasi sekolah yang meliputi ketersediaan air bersih. Selain untuk kebutuhan air minum dan kamar mandi/ toilet, komponen sekolah lainnya yang membutuhkan air diantaranya adalah penyiraman tanaman, pembangunan infrastruktur sekolah, kegiatan cuci tangan, praktek berwudhu, menanam, sikat gigi, dan lain sebagainya. Dalam proses pembelajaran, penggunaan media air sebagai materi belajar sangat beragam. Hal ini akan berpengaruh terhadap aspek perkembangan anak mulai dari aspek agama, motorik, bahasa, kognitif, sosial emosional hingga aspek seni. Namun, di PAUD Bina Cendikia Desa Sidorejo yang sudah berdiri sejak tahun 2005, belum tersedia sumber air bersih yang dimiliki sendiri. Selama ini, suplai air bersih masih mengandalkan bantuan dari sekolah madrasah yang terletak disamping PAUD sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan sekolah secara kontinyu.
Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan pada PAUD Bina Cendikia yaitu dengan menyediakan sarana prasarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar sekolah, kebutuhan air minum, kebutuhan sanitasi dan penunjang kegiatan belajar mengajar lainnya dengan pengadaan sumur bor beserta instalasi pendukungnya. Terdapat 1 buah sumur bor beserta kelengkapannya yaitu tandon, sistem perpipaan dan instalasi listrik. Setelah dilakukan koordinasi dan identifikasi spesifikasi teknis sarana prasarana yang diperlukan, maka dimulai pembuatan sumur bor. Setelah pekerjaan selesai, dilakukan pengecekan apakah sumur bor sudah berfungsi dan dapat digunakan secara langsung sesuai kebutuhan sekolah, serta dilanjutkan dengan pelatihan pengayaan materi pembelajaran menggunakan media air kepada guru dan juga praktek bersama siswa.
Dengan adanya air bersih maka sekolah tidak lagi bergantung pada pihak lain sehingga fasilitas dan sanitasi tersedia cukup dan kontinyu. Selain itu, sekolah dapat melakukan pengembangan kapasitas diri, guru dan siswa, melalui pengayaan berbagai materi pembelajaran dengan mengunakan media air sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah.
