Jumat, Oktober 11, 2024
BerandaPengabdian MasyarakatOptimasi Infrastruktur Wisata Edukatif di Kampung Wisata Ekologis Puspa Jagad melalui Instalasi...

Optimasi Infrastruktur Wisata Edukatif di Kampung Wisata Ekologis Puspa Jagad melalui Instalasi Sistem Proyeksi Digital

Kabupaten Blitar, salah satu dari 38 kabupaten di Provinsi Jawa Timur, memiliki luas wilayah sekitar 1.588,79 km², mewakili hanya 3,3% dari total luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Blitar adalah kota terkecil kedua di provinsi tersebut setelah Mojokerto. Meskipun wilayahnya relatif kecil, Blitar memiliki potensi besar untuk pengembangan, terutama di sektor pariwisata, baik yang menonjolkan keindahan alam, aspek sosial, budaya, maupun sejarah. Kawasan Wisata Ekologi (KWE) Puspa Jagad merupakan destinasi ekowisata pertama di Kabupaten Blitar. Terletak 30 km dari pusat pemerintahan tepatnya di Dusun Tegalrejo, Desa Semen, Kecamatan Gandusari, tempat wisata ini memelihara kearifan lokal sembari mengoptimalkan potensi yang ada untuk dijadikan kawasan wisata yang tenang dan menyegarkan.

Tahun 2001 Kawasan Wisata Ekologi (KWE) Puspa Jagad mulai berkembang. Pada periode tersebut, belum ada konsep resmi untuk menjadi kawasan wisata. Puspa Jagad hanya merupakan sekelompok pemuda dan pemudi yang berminat dalam kegiatan Pecinta Alam. Dengan adanya kesamaan minat tersebut, kelompok ini kemudian menjalankan kegiatan yang difokuskan pada upaya perbaikan lingkungan. KWE Puspa Jagad berusaha mengembangkan diri dengan maksud memberdayakan masyarakat melalui kegiatan pembudidayaan anggrek alam di rumah-rumah warga yang dikelola oleh paguyuban Puspa Jagad. Selain itu, untuk memenuhi permintaan penginapan, sebagian masyarakat memanfaatkan rumah mereka sebagai home stay, mengingat tidak adanya hotel atau villa di kawasan KWE Puspa Jagad ini. Di sektor seni, terdapat paguyuban Turonggo Sakti yang fokus pada seni jaranan atau kuda lumping, juga seni langen beksan, campursari, dan berbagai upacara adat. KWE Puspa Jagad ini dilengkapi dengan camping ground atau bumi perkemahan dan permainan outbound.

Sejak awal pembentukannya KWE Puspa Jagad mengandalkan dana pribadi dari anggota kelompok, yang diperoleh melalui iuran mingguan sekitar Rp 5.000,00 hingga Rp 10.000,00. Tidak ada kontribusi dari pemerintah atau investor eksternal, sehingga peran dan dampak wisatawan sangat signifikan dalam meningkatkan pendapatan sektor pariwisata. KWE Puspa Jagad, sebagai destinasi yang mengedepankan pendidikan ekologis dan budaya, saat ini menghadapi tantangan dalam menyampaikan materi edukatif dan informasi secara efektif akibat keterbatasan peralatan, khususnya LCD proyektor. Kondisi ini mengakibatkan kegiatan presentasi dan penyampaian informasi dilakukan secara manual atau dengan meminjam peralatan dari perangkat desa, yang berdampak pada keterbatasan interaksi dan pemahaman pengunjung terhadap nilai-nilai ekologis dan budaya yang ingin disampaikan.

Polinema melalui kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) hadir untuk memecahkan permasalahan dengan basis kebutuhan mitra berdasarkan kepakaran dosen. Kegiatan PPM dengan judul “Optimasi Infrastruktur Wisata Edukatif di Kampung Wisata Ekologis Puspa Jagad melalui Instalasi Sistem Proyeksi Digital” yang diketuai oleh Muhammad Syirajuddin S., S.T., M.T., bertujuan untuk mengoptimalkan infrastruktur edukatif di KWE Puspa Jagad dengan menginstal sistem proyeksi digital berupa LCD proyektor. Metode yang dilakukan pada kegiatan PPM yaitu: transfer teori proses instalasi sistem proyeksi digital dan pengenalan masing-masing bagian sistem; serta pelatihan pengoperasian sistem proyeksi digital termasuk langkah-langkah instalasi, pengenalan penggunaan dan setting sistem, dan penanganan troubleshooting. Pelatihan diberikan kepada pihak pengelola dan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 Agustus 2024 di KWE Puspa Jagad Kabupaten Blitar. Saat pelatihan disampaikan tentang cara mengoperasikan LCD proyektor sesuai dengan tipenya dan cara menggunakan fitur-fitur yang tersedia. Selain penyampaian materi, juga ada sesi tanya jawab dan foto bersama.

“Kegiatan yang dilaksanakan sangat berguna untuk keberlangsungan wisata dan mendatangkan alat untuk menunjang kegiatan pariwisata”, jelas salah satu peserta pelatihan. Instalasi sistem proyeksi digital diharapkan mendukung penyajian informasi yang lebih menarik dan interaktif, memberikan pengalaman belajar yang lebih berkualitas bagi pengunjung, serta menunjukkan komitmen Puspa Jagad dalam mengintegrasikan metode pembelajaran modern dan efektif dalam aktivitas wisata edukatif mereka.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN JAWABAN

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments