Jumat, Oktober 11, 2024
BerandaTak BerkategoriPENGUATAN NILAI PANCASILA DENGAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PANCASILA PADA ANAK

PENGUATAN NILAI PANCASILA DENGAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA PANCASILA PADA ANAK

Kelurahan Tulusrejo merupakan kelurahan yang terletak di wilayah Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kelurahan ini terdiri dari 16 RW (Rukun Warga) dan 74 RT (Rukun Tetangga). Secara administratif, Kelurahan Tulusrejo dikelilingi oleh kelurahan lainnya yang ada di Kota Malang. Di sebelah utara, Kelurahan Tulusrejo berbatasan langsung dengan Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru. Sedangkan di sebelah timur, kelurahan ini juga berbatasan langsung dengan Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing. Di sebelah selatan, Kelurahan Tulusrejo berbatasan dengan Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru. Lalu, di sebelah barat, Kelurahan Tulusrejo berbatasan dengan Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru.

Pengaruh media massa dikhawatirkan berdampak pada kurang pemahaman anak pada nilai Pancasila. Maka dari itu, perlu adanya penguatan nilai Pancasila pada anak dengan menggunakan media permainan ular tangga, agar pengaruh media massa secara perlahan dapat di kurangi, serta diharapkan dengan penguatan nilai Pancasila akan menjadikan masyarakat yang mempunyai ideologi kuat akan penerapan nilai Pancasila.

Proses Penguatan Nilai Pancasila menggunakan media permainan Ular Tangga

Objek utama yang menjadi permasalahannya yaitu penguatan nilai Pancasila yang dilakukan pada TPQ Darul Muslimin. Sebagai langkah awal yang di ambil yaitu melakukan diskusi dan hal ini melibatkan pengurus TPQ Darul Muslimin. Setelah diskusi awal, langkah selanjutnya yaitu melakukan observasi. Dalam tahap ini ditemukan bahwa banyak anak di TPQ tidak hafal urutan sila-sila dalam Pancasila, saat dilangsungkan soal tanya jawab soal-soal umum. Maka penguatan Pancasila dengan permainan ular tangga ini adalah solusi untuk menjawab permasalahan tersebut pada anak di TPQ Darul Muslimin.

Kegiatan ini juga melibatkan sejumlah aktivis pembuat mainan kreatif anak, sehingga tujuan utama dalam kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. TPQ Darul Muslimin merupakan panti yang menampung 75 santri yang mengaji, dengan rentang usia 4 tahun sampai dengan 13 tahun, laki-laki dan perempuan. Dengan Pembina TPQ, H. Subagiyo, santri TPQ yang sudah besar bertugas secara rutin untuk mengajari mengaji pada adik-adiknya dengan pendampingan dari pengajar TPQ Darul Muslimin.

Terdapat tiga jalur pendekatan pengembangan dalam pelaksanaan sosialisasi Pancasila antara lain: pengembangan pendidikan pembelajaran (psyco-paedagogial development), pengembangan sosial budaya (socio-cultural development) dan pengembangan melalui kekuasaan (socio-political intervention). Berdasarkan pernyataan tersebut penguatan nilai-nilai Pancasila pada anak termasuk dalam jalur pendidikan pembelajaran (psyco-paedagogial development) karena kegiatan belajar yang tertib yaitu dilakukan anak di sekolah dasar tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran yang menyangkut tiga aspek, yakni kognitif, afektif dan psikomotor. 

Pendidikan tidak melulu meluaskan sebuah pengetahuan, tetapi juga sikapnya yang baik, kecerdasannya untuk mengekspresikan pikirannya, untuk mendengarkan dengan cermat, untuk membuat gerakan balik yang tepat, dengan martabat dan sesuai dengan kondisi untuk berperilaku.

Upaya dalam menguatkan nilai-nilai Pancasila pada anak khususnya di TPQ Darul Muslimin dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan. Salah satu kegiatan yang dapat mendukung untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila dalam penelitian ini yaitu penggunaan media ular tangga Pancasila pada anak.

Dalam hal ini kerjasama yang dilakukan oleh anak-anak yaitu bekerjasama dalam kelompok kecil. Sebab dalam permainan ini anak-anak dibagi menjadi 5-6 kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan saat kegiatan mengaji sudah selesai, karena hal ini merupakan waktu luang dan bisa sebagai sarana bermain anak-anak. Pembelajaran memuat hal penting yaitu interaksi guru dengan anak dan anak dengan teman sebayanya. Pada kegiatan kelompok ini, interaksi yang terjadi cenderung lebih banyak antara anak dengan teman sebayanya.

Guru mengaji akan lebih memahami karakter pada setiap anak didiknya. Hal ini dikarenakan dalam pembentukan kelompok yang beranggotakan 5-6 anak. Dalam hal ini guru dapat beranggapan bahwa jika kelompok kecil memiliki anggota lebih dari empat anak, maka dalam hal kerja kelompok memungkinkan tidak berjalan efektif. Dalam sebuah kelompok terdapat beberapa karakter yang dimiliki oleh setiap anak, mulai dari yang mempunyai tingkat intelektual tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini dimaksudkan agar terjadi sebuah contoh sebaya dalam sebuah kelompok tersebut.

Cara belajar yang efektif adalah ketika seseorang dapat mengajar orang lain sesamanya. Dengan kata lain. Anak yang memiliki tingat kemampuan intelektual yang tinggi akan dapat mengajari anak lain dalam kelompoknya yang memiliki kemampuan intelektual di bawahnya. Dalam hal ini kaitannya dengan permainan ular tangga dapat menguatkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, dan guru bisa menambahkan ketika ada penjelasan yang kurang dimengerti oleh anak. Hal ini dapat menanamkan nilai kemanusiaan pada diri anak, yaitu pengajaran kepada teman sebayanya dalam sebuah kelompok.

Kegiatan permainan ular tangga Pancasila tersebut dilaksanakan dalam rangka menguatkan nilai-nilai Pancasila pada anak khususnya di TPQ Darul Muslimin yang memiliki berbagai macam tipe anak. Kegiatan tersebut melibatkan para anak untuk ikut serta dalam kelompok. Partisipasi para anak sangat berguna bagi keberhasilan kegiatan permainan ular tangga Pancasila yang dilaksanakan dalam rangka penguatan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Upaya penguatan nilai-nilai Pancasila melalui partisipasi sangat berkaitan dengan perubahan sosial, karena proses di dalamnya berkaitan dengan munculnya permasalahan sosial seperti berbeda pendapat atau kurangnya menerima kritikan dari teman sebayanya yang dapat mengakibatkan melemahkan nilai-nilai Pancasila. Guru dalam hal ini berupaya menguatkan nilai-nilai Pancasila dengan mengubah siswa nya yang baik menjadi lebih baik dari yang sebelumnya berdasarkan Pancasila.

Anak-anak antusias ikut dalam permainan ular tangga Pancasila

Maka kesimpulan dari Pelaksanaan Penguatan nilai Pancasila dengan media ular tangga Pancasila pada anak dapat meningkatkan pemahaman mengenai nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila. Hal ini ditandai dengan adanya sikap saling menghargai diantara teman sebayanya. Dan mempunyai sikap menerima dengan lapang dada ketika ada kritikan langsung saat kegiatan tersebut dilaksanakan. Serta adanya sikap saling tolong menolong jika ada teman sebayanya kurang memahami dalam permainan tersebut.

Setelah melalui kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan media tersebut, hal yang paling dominan yang terjadi adalah munculnya perubahan sosial yaitu perubahan sikap dari anti sosial menjadi lebih peduli sosial di kalangan anak. Hal ini nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga masyarakat yang akhirnya dapat memberikan hasil yang baik untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN JAWABAN

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments